Rencong Aceh
Aceh dikenaldengan tanah Rencong sejak
Tahun 80-an dimana masyarakat Aceh percaya bahawa Rencong adalah suatu alat
untuk menakutkan musuh dalam peperangan, Rencong Aceh adalah benda pusaka yang
digunakan oleh nenek moyang (Indatu) masyarakat Aceh dalam peperangan yang
hingga kini Aceh di dijuluki nama Tanah Rencong.
Berbicara tentang Tanah Rencong, kita
harus mengilustrasikan bagaimana sejarah berdirinya rencong dan perkembnangannya
dan/atau peperangan Aceh yang sejak tahun
80-an hingga kini mempertahankan Tanah Rencong Serambi Mekah. Sejak dari
kepemimpinan Malik Al-Shaleh sebelum dinasti pada tahun 699 H- 1341 H atau
bersamaan dengan tahun 1385 M – 1923 M, munculnya kerajaan Samudra pasai yang
berada di wilayah Aceh yang didirikan oleh Merah Silu (Maha Raja) yang segera
mengganti nama setelah masuk islamdengan nama Malik Al- Shaleh yang meninggal
pada tahun1297. Disitulah kita dapat melihat sejarah berdirinya islam di Aceh.
Karena saat itu Aceh sangat maju dan
kompak atau sependapat dalam menuntaskan suatu perkara, maka timbullah
pemikiran seorang diantara para pejuang aceh untuk memberi nama Negeri Aceh
dengan julukan Tanah Rencong dan karena para jamaah dulu yang menunaikan ibadah
haji ketika pergi ke mekah harus
melintasi Aceh, maka di kenal dengan Serambi Mekah (Pintoe Muekah).
Setelah meninggalnya Malik Al- Shaleh,
kepemimpinan Aceh diganti oleh Malik Az- Zahir cucu Malik Al- Shaleh, beliau
mempertahankan Tanah Rencong Aceh dengan menggunakan politik Samudra Pasai yang
bertentangan dengan Politik Gajah Mada, sehingga Aceh mencapai nilai tertinggi
atau terkaya di benua asia.
Kemudian dilanjudkan oleh Sultan Iskandar
Muda , Menurut seorang penjelajah asal Prancis yang tiba pada masa kerajaan
Sultan Iskandar Muda mengatakan Aceh merupakan
Negeri yang sangat kaya dan makmur, kekuasaan Aceh mencapai pesisir barat
Minang Kabau Sumatera Timur, hingga Perak di Semenanjung Malaisiya. Aceh
merupakan salah satu bangsa yang memiliki tradisi militer, dan pernah menjadi
bangsa terkuat diselat malaka dalam mempertahankan tatnah rencong (Negara).
Mari kita lihat sekarang bagaimana
perkembangan Aceh.....?, ketika kita mendengar sejarah Aceh, kita sangat
bangga, akan tetapi sekarang masyarakat Aceh
di permainkan oleh keindahan dunia (Rp) sehingga tidak lagi mempehatikan
atau mempertahankan Adat, Agama dan
hasil perjuangan nenek moyang dulu bahkan tidak peduli lagi terhadap negara.
Sewaktu Konflik di Aceh peperangan antara GAM dengan RI masyarakat
sangan mengharapkan kedamaian dan masyarakat ingin pemeritahan Aceh dipegang
oleh orang aceh sendiri, karena masyarakat berpikir dengan ada kedamaian Aceh akan
kembali seperti Aceh yang dulu, yaitu Propinsi terkaya di Indonesia, tapi itu
hanya mimpi Keledai, bahkan sekarang Aceh semakin merosot, dan tingkat kejayaannya
lebih menurun daripada ketika konflik.
Berbagai macam terjadi Ketika
pemerintahan aceh di jabat sendiri, yaitu Korupsi, Hak ataupun keluhan
masyarahat tidak di penuhi bahkan antara pemerintah dengan masyarakat, tidak
lagi sependapat karena lebih memikir jabatan dan uang, sehingga masyarakat
pedalamanmasih banyak terbengkalai, karena tida ada perhatian
pemerintah.padahal Aceh penghasilannya lebih besar penghasilannya lebih besar
dibandingkan Propinsi lain, kalau kita lihat dari berbagai sumber dana misalnya
penghasilan pajak daerah (PPD) itu apabila di korupsi pasti masyarakat aceh sangat jaya. Masyarakat
fakir, miskin tidak perlu mengemis, tapi penghasilan tersebut tidak ada, kita
tidak tau bagaimana kinerja pemerintah Aceh sekarang.
Terkait Korupsi
Korupsi di Aceh dari tahun 2009 sampai
dengan 2010 terdapat potensi kerugian Aceh mencapai Rp 1,8 triliun, dengan
total sebanyak 170 kasus Korupsi di Aceh, jika seperti ini apakah aceh akan
maju....?. tidak akan pernah... selama Rencong masih menusuk hati dan perut masyarakat sendiri.[1]
Politik
Berkaitan dengan Politik apakah Politisi
Aceh sudah siap jadi pemimpin...? kita dapat menggambarkan apbila diantara Politisi
Aceh masih punya sikap mengkambing hitamkan orang lain ketika kampanyoe pasti
akan terjadi pembunuhan, karena kita sudah melihat kejadian masa lalu (tahun
2006), dan apabila politisi Aceh, hanya memikirkan jabatan dan uang ketika
terpilih tidak peduli terhadap masyarakat, karena kita tau uang itu sangat
dibutuhkan di dunia tapi jangan sampai kita dipermainkan olehnya.
Poin –
poin MoU
Masyarakat sekarang sedang menunggu hasil
perdamaian aceh yang diberikan beberapa poin untuk pemeritahan Aceh, tapi
masyarakat hinggakini belum melihat atau mendengarnya misalnya tentang : Lagu
Nasional Aceh, Himne, lambang dan Banyak lagi yang tidak mungkin disebutkan.
Namun masyarakat Aceh tidak mengutamakan
hal itu masyarakat hanya berharap Aceh bangkit dari keterpurukannya dan
diharapkan pemerintah diharap tidak makan hak masyarakat dan masyarakat
berharap ketegasan pemerintah Aceh dalam memimpin dang jangan sampai Rencong yang
yang kita pegang dipegang oleh orang lain untuk menusuk masyarakat Aceh sendiri,
dan masyarakat juga berharap Syariat Islam di Aceh agar di tegaskan, berilah
hukuman yang setimpal kepada orang yang melanggarnya jangan sampai negara kita
dianggap oleh Negara lain Negara Yahudi nomor
dua, jika ini terjadi sama juga orang Aceh
yang punya Rencong, orang lain yang memegangnya sehingga kita di tusuk
dari belakang atau lebih dikenal dengan senjata makam tuan.
Penulis : Muhammad Yunus
Mahasiswa Dakwah/ KPI
STAIN Mal Lhokseumawe